Revolusi Baca Cepat untuk Meningkatkan Minat dan Kecepatan Membaca

Indonesia adalah negara No. 60 dari No. 61 negara paling malas baca di dunia, bahkan skor PISA kita terus anjlok termasuk terendah di dunia.

Jika tidak ada upaya luar biasa dari pemerintah untuk memperbaiki kondisi ini maka, Indonesia dalam bahaya. Karena malas baca terkait langsung dengan tingginya angka kebodohan, pengangguran, kemiskinan, dekadensi moral, rendahnya kreativitas dan produktivitas serta tingginya tingkat konsumerisme bangsa kita.

Ada yang keliru dari kebijakan literasi kita. Cara yang kita gunakan untuk memperbaiki minat baca kita sangat konvensional, lamban dan sudah tertinggal. Ibarat negara lain naik mobil, kereta api dan pesawat, kita masih naik sepeda ontel. Ini serius.

Thailand, adalah negara no. 59 dari 61 negara paling malas baca di dunia. Tapi Thailand melakukan kebijakan literasi yang benar sehingga, kini Thailand mampu membaca 5 buku/tahun sementara Indonesia 1 pun tidak. Minat baca bangsa Thailand meningkat di atas 50%, Indonesia masih 0,01%.

Jika kita serius untuk menyelamatkan masa depan Indonesia, Pemerintah harus mengubah kebijakan literasinya. Jika kita masih menggunakan cara konvensional, sampai kapan pun kita tidak akan mampu meningkatkan minat dan kecepatan baca serta skor PISA kita, dan ini ancaman bagi negara kita. Rumus Minat Baca adalah “Semakin tinggi kecepatan membaca, semakin tinggi minat baca”. Berlaku sebaliknya. Untuk lebih jelas tentang Strategi Meningkatkan Minat dan Kecepatan Membaca bangsa Indonesia, kami lampirkan video presentasi 2,5 jam.

Semoga video presentasi Ini, bisa mencerahkan dan menambah pengetahuan kita dan dapat menjadi solusi kebijakan literasi kita.

Dari video ini kita akan tahu:

1. Mengapa Thailand jauh meninggalkan Indonesia dalam kecepatan dan minat baca.

2. Rumus membaca cepat bukan memperbanyak buku atau perpustakaan tapi meningkatkan kemampuan membaca cepat. Kebijakan dan aktivitas literasi kita banyak membuang tenaga, waktu dan biaya tapi hasilnya tidak maksimal.

3. Kemampuan baca cepat dapat membuat seorang siswa mampu membaca 1 hari 1 buku atau minimal 52 buku setahun. Jika ini bisa kita lakukan maka kita memiliki kecepatan membaca di atas Jepang dan Eropa.

4. Kegiatan atau aktivitas literasi masyarakat, seperti Bunda Baca, Duta Literasi dll harus segera diperbaiki, jika kita tidak ingin literasi kita berjalan lamban, dan kita tetap tertinggal dengan negara-negara lain.

5. Jika Pemerintah mendukung, kami bermaksud menciptakan 2 trainer di tiap kabupaten untuk mengajarkan baca cepat dan mendampingi siswa dalam meningkatkan minat dan kecepatan membaca.

Dengan kemampuan kita memperbaiki kebijakan literasi, kita akan:

1. Mampu merevolusi mental bangsa dengan cepat, mudah, dan murah melalui baca buku.

2. Siap menghadapi era industri 4.0 atau 5.0. Era 80% tenaga manusia akan digantikan oleh robot.

3. Mampu berpikir sejajar dengan bangsa maju di dunia.

4. Mampu mewujudkan Indonesia Dream (terciptanya masyarakat yang cerdas, mandiri, sejahtera dan berakhlak).

Jika diperlukan informasi lanjut, proposal, dan presentasi silakan hubungi:  081380642200 Bambang Prakuso.

(Bambang Prakuso, Trainer Baca Cepat Alfateta Indonesia Mind Power Academy).


About Author /

NetGram adalah Majalah Online yang Membahas Trend Bisnis dan Gaya Hidup Masyarakat Indonesia. Untuk Liputan & Pemasangan Iklan hubungi: 08984458211

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Start typing and press Enter to search